Senin, 16 Maret 2015

Hijamah Bekam Deteksi Penyakit Melalui Darah Bekam

HIJAMAH (BEKAM) Dan Titik - Titik Nya
Anjuran Berbekam
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam besabda :
“Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu,
sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay).
Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengan
kay.” (HR Bukhari)
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam bersabda :
“Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi
kalian adalah hijamah (bekam) dan fashdu (venesection)
.” (HR Bukhari – Muslim)
Macam-Macam Bekam
Bekam Basah (Wet Cupping)
Yaitu metode pengeluaran darah kotor (blood letting)
dengan cara disayat dengan silet, lanset, pisau bedah atau
jarum steril pada bagian yang dibekam.
Cara Melakukan Bekam Basah :
Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit
pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang
digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar,
namun efeknya akan semakin baik.
Bersihkan bagian kulit yang akan dibekam dengan
desinfektans/alkohol.
Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang
dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston
tidak dapat ditarik lagi.
Biarkan selama 3-5 menit.
Lepas gelas bekam dan sayat bagian bekas bekam
dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril.
Bekam lagi posisi yang disayat tadi.
Tunggu selama lebih kurang 3 menit sampai darah keluar
dan menumpuk pada gelas bekam.
Lepas gelas bekam dan buang darah kotor yang keluar,
bersihkan kembali gelas bekam dan desinfeksi.
Bekam lagi sebanyak 3-5 kali, atau sampai keluar cairan
putih dari kulit.
Oles bekas sayatan dan bekam dengan minyak habbatus
sauda’ (jinten hitam).
Lakukan setiap bulan atau setiap 2 minggu bagi yang
penyakitnya parah.
Bekam Kering (Dry Cupping)
Yaitu metode bekam yang tidak mengeluarkan darah dari
tubuh.
Cara Melakukan Bekam Kering :
Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit
pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang
digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar,
namun efeknya akan semakin baik.
Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak
zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5
menit.
Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang
dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston
tidak dapat ditarik lagi.
Biarkan selama 10 menit (bagi pria), 7 menit (bagi wanita)
atau 3 menit (bagi anak-anak).
Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak
zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit untuk
menghilangkan bercak-bercak hitam atau blister.
Lakukan selama 7 hari bagi orang dewasa dan 5 hari bagi
anak-anak, kemudian diselingi masa interval selama 3 hari,
lalu dilanjutkan lagi pembekaman.
Bekam Seluncur (Sliding Cupping)
Yaitu metode bekam yang mana gelas bekam
diseluncurkan di atas permukaan kulit yang rata (tidak
tebal ototnya). Metode ini serupa dengan Guasha (cina),
scrapping (inggris) atau kerokan (jawa), namun lebih aman
karena tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan.
Cara Melakukan Bekam Seluncur :
Pilih titik bekam sebagai awalan seluncur, biasanya
bagian atas pundak.
Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit
pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang
digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar,
namun efeknya akan semakin baik.
Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak
zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5
menit. Oleskan minyak agak banyak sebagai pelumas
Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang
dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan kemudian gerakkan/
seluncurkan perlahan-lahan sampai tampak bruise (memar)
kemerahan.
Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak
zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit.
Bekam Cepat (Flash Cupping) atau Bekam Tarik
Yaitu metode bekam dengan cara tarik lepas – tarik lepas
secara cepat pada bagian kulit yang sukar dibekam, atau
apabila dibekam gelas cenderung jatuh. Area ini biasanya
di sekitar wajah dan dahi.
Cara Melakukan Bekam Cepat :
Pilih titik bekam pada dahi atau bagian yang nyeri.
Pilih gelas bekam (cup) yang proporsional dengan lebar
dahi (tidak terlalu besar).
Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang
dikehendaki secukupnya kemudian lepas.
Lakukan hal ini secara berulang-ulang sampai kulit
berwarna kemerahan.
Diagnosis Penyakit Dengan Bekam
Diagnosa bekam/cupping dapat dilihat dari warna pigmen
kulit setelah pembekaman. Di dalam buku “Canon of
Internal Medicine” dikatakan, “Kondisi organ internal (organ
dalam) dapat diketahui dengan cara mengobservasi
(mengamati) gejala-gejala eksternal dan tanda-tanda fisik,
sehingga penyakitnya dapat didiagnosa.”
Reaksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai
berikut :
Bekas bekam yang muncul berwarna ungu kegelapan
atau hitam, pada umumnya hal ini mengindikasikan kondisi
defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah dan channel/
saluran (pembuluh) darah yang tidak lancar yang disertai
dengan keberadaan darah statis (darah beku).
Bekas bekam yang muncul berwarna ungu disertai
plaque (bercak-bercak), pada umumnya hal ini
menandakan terjadinya gangguan/ kelainan gumpalan
darah yang berwarna keunguan dan adanya darah statis
(darah beku).
Bekas bekam yang muncul berbentuk bintik-bintik ungu
yang tersebar dengan tingkatan warna yang berbeda (ada
yang tua dan ada yang ungu muda). Hal ini menandakan
kelainan “Qi” dan darah statis.
Bekas bekam yang muncul berwarna merah cerah,
biasanya hal ini menunjukkan terjadinya defisiensi “Yin”,
defisiensi “Qi” dan darah atau rasa panas yang dahsyat
yang diinduksi oleh defisiensi “Yin”.
Bekas bekam yang muncul berwerna merah gelap, hal ini
mengindikasikan kondisi lemak di dalam darah yang tinggi
disertai dengan adanya panas patogen.
Bekas bekam yang muncul berwarna agak pucat/putih
dan tidak hangat ketika disentuh, hal ini mengindikasikan
terjadinya defisiensi cold (dingin) dan adanya gas patogen.
Adanya garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas
bekam dan rasa sedikit gatal, hal ini mengindikasikan
kondisi adanya wind (lembab) patogen dan gangguan gas
patogen.
Munculnya uap air pada dinding bagian dalam gelas
bekam, menandakan kondisi adanya gas-gas patogen pada
daerah tersebut.
Adanya blister (lepuhan/lecat) pada bekas bekam,
menggambarkan kondisi gangguan gas yang parah pada
tubuh. Adanya darah tipis pada blister merupakan reaksi
gas panas toksin.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam bekam
Pastikan bahwa gelas bekam sudah steril dan higinis
sehingga aman untuk bekam (terutama bekam basah).
Untuk pasien yang belum pernah dibekam sebelumnya,
pilihlah gelas bekam dari yang terkecil lalu ke yang besar
supaya tidak terlalu sakit.
Posisi bekam dapat dilakukan dengan duduk atau
berbaring menelungkup. Posisi duduk lebih baik untuk
peredaran darah, namun bagi pasien yang lemah
dianjurkan dengan posisi berbaring.
Untuk pasien yang baru dibekam, sering-seringlah
menanyai bagaimana keadaannya, apakah merasa mulas,
pusing, mual atau adanya tanda-tanda akan pingsan
lainnya. Segera hentikan bekam apabila pasien mengeluh
kesakitan.
Setelah bekam dihadapkan beristirahat yang cukup.
Sebagian pasien segera merasa segar badannya setelah
berbekam pada bagian punggung dan lutut, sehingga ia
tidak mau beristirahat sebagaimana mestinya, hal ini dapat
menyebabkan kembalinya penyakit.
Sebagian orang merasakan suhu badannya naik setelah
1-2 hari setelah berbekam, hal ini adalah normal dan akan
segera hilang.
Pasien yang menderita sakit menular atau infeksius agar
diberikan perhatian khusus. Bagi penderita penyakit
infeksius, diharap gelas bekamnya adalah tersendiri (single
use) dan juru bekam dianjurkan menggunakan pelindung
tubuh seperti sarung tangan karet (gloves), masker dan
semisalnya.
Pasien yang menderita tekanan darah rendah harus
diperlakukan ekstra dan hati-hati. Tingkat kesadarannya
selalu dimonitor agar tidak pingsan. Dihindarkan
membekam pada areal punggung bawah yang sejajar
dengan pusar ke bawah, karena hal ini bisa menurunkan
tekanan darah dengan cepat.
Permukaan kulit yang timbul blister kecil, bercak-bercak,
noda darah dan darah stasis adalah reaksi normal setelah
bekam. Apabila blister yang timbul banyak dan besar-besar
(seperti luka bakar), maka dapat dipecah dengan cara
menusukkan jarum steril kering hingga keluar cairannya
(cairan limfoid) lalu didesinfeksi dengan desinfektans.
Lebih dianjurkan apabila bekas bekam yang berblister ini
dipijat lembut dengan minyak zaitun atau jinten hitam.
Pasien yang mengalami mental stres, ketakutan, mual
dan gejala mental lainnya, dihentikan pembekaman dan
pasien disuruh berbaring relaks, tenang dan diberi minum
dengan minuman manis (lebih baik madu) kemudian
dimotivasi dan disugesti untuk menghilangkan atau
meminimalisir gangguan mentalnya.
Larangan-Larangan Bekam
Tidak dianjurkan melakukan bekam basah pada penderita
diabetes kecuali juru bekam yang ahli dan berpengalaman.
Jangan membekam orang yang fisiknya sangat lemah
atau orang yang kelelahan (overfatigue).
Jangan membekam orang yang menderita penyakit kulit
merata atau menderita alergi kulit yang parah seperti
ulserasi dan edema.
Jangan membekam orang yang sudah jompo yang lemah
fisiknya dan anak-anak yang tubuhnya lemah atau di
bawah 3 tahun.
Penderita leukimia (kanker darah) tidak dianjurkan untuk
dibekam basah.
Penderita hepatitis yang parah, TBC aktif, hemofilia,
malignant anemia, trombositopenia dan penyakit lainnya
yang parah tidak dianjurkan dibekam kecuali kepada juru
bekam yang ahli dan berpengalaman.
Jangan memberkam pada kondisi : perut kekenyangan,
kehausan, kelaparan, kelelahan, setelah beraktivitas berat,
tubuh lemah dan tubuh demam (kedinginan).
Jangan membekam wanita hamil pada usia kehamilan 3
bulan pertama (trimester awal).
Jangan membekam langsung pada daerah yang luka,
urat sendi robek, patah tulang, varises, tumor.
Jangan membekam wanita yang sedang haidh dan nifas.
Jangan memberkam daerah perut terlalu keras
Jangan membekam pasien yang mengkonsumsi obat
pelancar dan pengencer darah semisal mengkudu, omega
3, dls.
Jangan melakukan bekam langsung setelah makan,
pembekaman dapat dilakukan minimal dua jam setelah
makan. Setelah bekam juga jangan langsung makan,
melainkan hanya minum yang manis-manis semisal madu
atau selainnya
Tidak dianjurkan melakukan pembekaman kepada orang
yang menderita klep jantung, kecuali di bawah pengawasan
dokter atau ahli bekam yang berpengalaman.
Jangan melakukan bekam langsung setelah mandi,
terutama setelah mandi dengan air dingin. Tidak dianjurkan
langsung mandi setelah bekam, melainkan setelah 2 jam.
Dianjurkan mandi dengan air hangat.
Jangan membekam basah orang yang baru memberikan
donor darah atau orang yang baru kecelakaan sehingga
darahnya berkurang.
Jangan membekam pasien diabetes (gula darah di atas
280) kecuali oleh orang yang ahli.
Jangan membekam di area terbuka atau tempat yang
dingin. Lebih baik melakukan bekam di ruang yang hangat
atau bersuhu normal ruangan.
Dilarang membekam area berikut :
Lubang alamiah tubuh : mata, hidung, telinga, mulut,
kemaluan, anus, puting susu.
Daerah sistem nodus limfa yang berfungsi sebagai
penghasil antibodi, yaitu di submaksilari, korvikal,
sudmalaonkular, aksilari, bagian detak jantung, nodus
inguinalglimfa (lihat buku panduan biru hal. 13).
Daerah yang dekat dengan pembuluh besar (big
vessels).
Contoh Area Bekam :
CARA MEMBEKAM (Islami)
1. Siapkan gelas ukuran sedang yang telah dipasang alat
pemantiknya, dalam keadaan steril yang
sebelumnya dapat direndam dalam alkohol kemudian
dikeringkan dan dibersihkan dengan
tissue/kapas.
2. Bersihkan daerah akhda' dengan kapas/kain kassa yang
telah diberi betadine. Juru bekam dan
pasien dalam keadaan suci dari hadas dengan wudlu. Juru
bekam dapat membaca/berdoa (sir
atau jahr) dengan bacaan ruqyah untuk orang sakit yang
dicontohkan Nabi SAW. dan ingatkan
pasien untuk selalu berdzikir dengan membaca minimal:
"Allahu huwa asysyifa" atau "Allahu
Huwasysyafi'" (Allah Yang Maha Menyembuhkan), selama
proses pembekaman supaya yaqin
bahwa hanya Allah SWT. yang dapat menyembuhkan
penyakit. Juru bekam juga harus selalu
membaca dzikir ini.
3. Letakkan alat bekam di daerah akhda' dan ucapkan
Basmalah (dengan sir atau jahr)
4. Kokang secukupnya 2-3 kali, tidak terlalu kuat atau
lemah, kemudian geserkan gelas bekam ke
seluruh tubuh bagian punggung, tanpa melepas
penyedotnya. Jika terlalu lemah sedotannya
maka gelas bekam akan lepas, sedot lagi secukupnya.
Cara ini disebut "Bekam Luncur", untuk
mendapatkan kelenturan kulit dan daging sebelum bekam
kering, serta memberikan efek
nyaman pada pasien.
5. Setelah bekam luncur selesai, pijat-pijatlah daerah yang
akan dibekam, seperti halnya pijat
refleksi. Pijat ini akan memberikan kelenturan kulit dan
daging juga dan memberikan rasa
nyaman.
6. Letakkan lagi alat bekam di daerah akhda' dan ucapkan
Basmalah (dengan sir atau jahr)
7. Kokang atau sedot secukupnya 8-10 kali sehingga gelas
menempel kokoh berada di daerah
akhda', kemudian tunggu 5-7 menit.
8. Bukalah penutup gelas bagian atas agar udara dapat
masuk, sehingga gelas bekam mudah
diambil.
9. Ambil silet/pisau/jarum/lancet pen lalu sayatkan/
tusukkan ke daerah akhda' secukupnya (jangan
terlalu dalam dan banyak sayatan) dan arah sayatan harus
searah dematom kulit (jangan
berlawanan karena bisa terputus syaraf dan pembuluh
darahnya)
10. Ambil gelas dan pemantiknya, arahkan ke tempat
semula, lalu kita kokang secukupnya sambil
mengucapkan Basmalah. Kemudian tunggu sampai darah
kotor (rusak) keluar 5-7 menit. Gelas
mulai kelihatan terisi darah kotor akibat adanya tekanan
udara dalam gelas tersebut. Perhatikan
betul bagi penderita diabetes agar waktu bekam tidak
terlalu lama untuk menghindari
terkelupasnya kulit yang dapat menimbulkan luka.
11. Ambil tissue dan letakkan di bawah gelas dengan
tangan kiri, lalu perlahan buka penutup udara
bagian atas gelas dan segera buka, ditekan lalu arahkan
agar darah masuk semua ke dalam gelas
bekam dengan tangan kanan. Tahan tissue dengan tangan
kiri sampai sisa darah habis dan
bersihkan ke seluruh daerah akhda' dengan tissue tersebut
sampai bersih.
12. Bersihkan gelas bekam yang berisi darah kotor dengan
tissue. Semakin parah penyakit
seseorang, maka semakin merah kehitaman darah yang
ada di gelas. Bersihkan gelas sampai
jernih kembali.
13. Lakukan lagi proses penyedotan sekurang-kurangnya 2
kali maksimal 5 kali. Setelah selesai,
gelas bekam ditaruh di cawan untuk dibersihkan.
14. Tutup luka sayatan/tusukan dengan membersihkan sisa
darah dengan betadine, lalu oleskan
minyak habbatussauda/ zaitun/ al-qisthul hindi, lalu tutup
dengan kapas/tissue agar minyak tidak
mengenai pakaian dan dagu.
15. Dengan pemakain minyak di atas, Insya Allah luka
sayatan akan tertutup kembali/normal
seperti semula.
TEMPAT / TITIK BEKAM
1. Di bagian atas kepala (ummu mughits), caranya dengan
mencukur rambut pada bagian yang
akan dibekam. Bekam di kepala sangat efektif untuk terapi
penakit migrain, vertigo, sakit kepala
menahun, darah tinggi, stroke, suka mengantuk, sakit gigi,
sakit mata, melancarkan peredaran
darah, perbaikan sistem kekebalan tubuh, dan lain-lain.
2. Di sekitar urat leher (al akhda’iin), titik ini untuk
mengobati penyakit seperti: sakit kepala,
wajah, kedua telinga, mata, polip (hidung) dan tenggorokan,
gigi seri lidah, kanker darah,
melancarkan peredaran darah.
3. Di bawah kepala (An Naqrah), sekitar empat jari di
bawah (tulang tengkorak paling bawah),
bermanfaat menyembuhkan radang mata (pada anak-anak)
, tumor pada telinga, berat kepala,
bintik-bintik di wajah, jerawat.
4. Daerah antara dua pundak (al kaahil), merupakan titik
paling sentral untuk mengatasi berbagai
macam penyakit.
5. Daerah sekitar pundak kiri dan kanan (Naa ‘is), yaitu
daging lembut di pundak yang tegang
ketika merasa takut. Bekam pada titik ini dapat
bermanfaaat untuk menetralisir keracunan dan
penyakit liver.
6. Daerah punggung (di bawah tulang belikat), bekam di
daerah ini banyak memiliki keistimewaan
dan kahsiatnya.
7. Daerah punggung bagian bawah dan tulang ekor untuk
penyakit pegal/nyeri di pinggang dan
wasir.
8. Pangkal telapak kaki (iltiwa’ – di bawah mata kaki) untuk
penyakit nyeri di kaki, asam urat,
kaku, dan pegal-pegal.
9. Di tempat-tempat yang dirasakan sakit.
Lebih detail, diterangkan sebagai berikut:
1. AL AKHDA'AIN :
a) Terletak di sekitar otot-otot (urat leher) kanan dan kiri, di
sekitar vena jugularis interna dan di
sekitar otot sternocleidomastoideus.
b) Merupakan pusat kegiatan dan penjalaran dari usus kecil
dan besar.
c) Berperan dalam pengobatan gondok, afonia, kaku kuduk/
leher, nyeri tenggorokan, flu, pipi
bengkak, tinnitus, mencegah sakit kepala, sakit wajah, sakit
gigi, sakit telinga, hidung, sakit
kerongkongan .
2. ILTIWA'
a) Terletak di bawah mata kaki bagian dalam (malleolus
medialis), antara malleolus medialis
dengan tulang tumit (calcaneus)
b) Merupakan pusat penjalaran organ ginjal
c) Berperan dalam pengobatan tinnitus, hemoptisis,
gangguan haid, insomnia, ejakulasi dini, asam
urat, ginjal, bronkietasis, nyeri punggung, gangguan
kencing dll.
3. AL KAHIL
a) Terletak di sekitar tonjolan tulang leher belakang
(processus spinosus vertebrae VII), antara
bahu (acromion) kanan dan kiri, setinggi pundak.
b) Merupakan titik pertemuan dan penjalaran organ
kandung empedu, lambung, usus halus, usus
besar, kandung kemih dan tripemanas.
c) Berperan dalam pengobatan nyeri leher, demam,
epilepsi, batuk, flu, asma, kaku punggung dll.
d) Anas bin Malik berkata: " Rasulullah SAW. pernah
dibekam di al akhda'ain dan al kahil" (HR.
At Tirmidzi, Abu Dawud, Hakim dan Ahmad).
4. HAMMAH ('Alaa Ro'sun)
a) Merupakan titik paling atas kepala, terletak di tulang
ubun-ubun (osparetale) bagian depan,
yaitu terletak di titik pertemuan antara batas rambut bagian
belakang dengan batas rambut
bagian depan.
b) Berperan dalam pengobatan sakit kepala, pusing, vertigo,
mania, gangguan pengkihatan,
menghilangkan pengaruh sihir, stroke dll.
5. YAFUKH
a) Terletak di titik pertemuan tulang tengkorak depan dan
belakang, yaitu antara tulang ubun-ubun
(os parietale) dan tulang dahi (os frontale).
b) Pada anak-anak, saat pembekaman tidak boleh
dikeluarkan darahnya, karena umumnya
pertemuan antara kedua tulang tersebut belum menutup
sempurna.
c) Berperan dalam pengobatan epilepsi, pusing, sakit
kepala, gangguan penglihatan, rinorhea,
kejang dll.
6. AL KATIFAIN
Kedua bahu. Berfaidah untuk mengobati penyakit di pundak
dan penyakit leher. (Nabi SAW
melakukan bekam pada kedua bahu saat diberi makanan
lengan daging kambing yang dibubuhu
racun oleh yorang Yahudi.
7. 'ALA WARIK
Berguna untuk sakit pegal-pegal, lower back pain (Dari
Jabir RA, bahwa Rasulullah SAW pernah
melakukan bekam pada pinggulnya karena penyakit pegal-
pegal/capek yang dideritanya (HR. An-
Nasai, Ibnu Majah).
8. QAMAHDUAH
a) Terletak di tulang kepala belakang di sekitar tonjolan
tulang
b) Bagian dimana kalu sesorang tidur terlentang maka
qamahduah adalah bagian kepala yang
menempel di tanah.
c) Berperan dalam pengobatan sakit kepala belakang,
pening, tuli, kaku lidah, schizophrenia,
epilepsi, leher kaku, pusing, vertigo dll.
9. PELIPIS DAN DAGU
Berguna untuk mengobati pusing/pening pada kepala,
mengobati sakit gigi dan sakit pada bagian
wajah, mengobati sakit kerongkongan/batuk. (Dari Ibnu
Abbas berkata, Rasulullah SAW pernah
melakukan bekam sebanyak 3 kali pada kedua pelipisnya.
10. BAGIAN PUNGGUNG KAKI
Berguna untuk menghilangkan kutil atau borok yang
tumbuh di kedua paha, betis, serta tulang
kering. Menghentikan keluarnya darh haidh dan gatal-gatal
pada buah testis (kantung kemaluan
laki-laki) dan asam urat.
11. DI BAWAH DADA DI ATAS PERUT
Berguna untuk menyembuhkan bisul-bisul, kurap/kudis dan
panu yang ada di paha, menyembuhkan
kaki yang sering nyeri, mengobati wasir, mengobati
penyakit kaki bengkak (elephantiasis),
menghilangkan gatal-gatal pada bagian punggung.
12. 'ALA DZOHRIL QODAMI
Terletak di bagian kaki belakang di bawah lekukan lutut.
Berguna untuk menghilangkan keletihan
pada bagian kaki.
13. UMU MUGITS
a) Terletak di tulang tengkorak di bagian atas agak ke
belakang. Tepatnya di tulang ubun-ubun, di
2/3 bagian depan.
b) Apabila kepala dan batas rambut bagian belakang ke
batas rambut bagian depan dibagi menjadi
12 bagian, maka umu mugits terletak di 7 bagian dari garis
batas rambut bagian belakang dan 5
bagian dari garis batas rambut bagian depan.
c) Hati-hati saat pembekaman kepala, sebab dekat dengan
pusat sensorik dan motorik, yang
menyebabkan kelumpuhan organ-organ dan alat-alat tubuh.
TITIK-TITIK TERLARANG UNTUK DIBEKAM
Pada dasarnya bekam dapat dilakukan di tempat mana
saja, namun harus diingat ada bagianbagian
tubuh yang apabila dibekam menimbulkan efek negatif.
Oleh karena itu harus diperhatikan
tempat-tempat bahaya tersebut.
Titik bekam yang harus dihindari adalah area tubuh yang
banyak simpul limpa (lymphatic
system), lubang-lubang pada anggota tubuh, area tubuh
yang berdekatan dengan pembuluh besar,
lokasi palpitasi, dan bagian tubuh yang ada varises, tumor,
retak tulang, jaringan luka, dan
sebagainya.
Sistem limpa merupakan sistem penyingkiran sisa-sisa
buangan metabolisme, bakteri jahat,
sisa sel tubuh, dan bahan-bahan tidak terpakai lainnya dari
jaringan dalam tubuh ke dalam nodus
limpa dimana dimusnahkan oleh sel-sel immunity, seperti
sel B, sel T, dan magrofag. Sistem limpa
daerah lympatic yaitu daerah dimana terdapat pembuluh
darah limpa yang memproduksi cairan
lympatic untuk mengontrol sistem kekebalan tubuh, antara
lain dada, leher bagian depan, ketiak,
lengan depan bagian atas, pangkal paha, bagian
persendiaan, tonsil tenggorokan, dan ulu hati.
Secara lebih lengkap titik-titik terlarang sebagai berikut:
1. Inveksi baru. Karena darah akan mengucur deras dan
keluar terlalu banyak. Karena dengan
torehan yang tipis pada epidermis saja, darah bisa keluar
banyak yang dapat mengakibatkan
anemia.
2. Patella atau tempurung lutut
3. Tepat di sendi-sendi tulang
4. Varises. Benar-benar merupakan tindakan yang amat
bodoh jika gelas bekam mengenai varises.
Jika pembuluh darah vena yang mengalami varises itu
pecah, maka dapat mengancam nyawa
pasien
5. Tumor dan kanker. Prinsipnya sama dengan varises
6. Tulang punggung kecuali di bagian bawah servikal dan
bagian atas torakal serta bagian bawah
lumbar
7. Pusat kelenjar limfa atau getah bening atau node
lymphaticy
8. Lubang-lubang alami, seperti telinga, pusar, puting susu
atau payudara, mata, telinga
9. Bagian yang terkena cacar air. Prinsipnya sama dengan
luka baru
10. Di bagian tubuh yang sangat sakit karena asam urat
stadium tinggi
11. Bagian perut wanita hamil. Kalaulah harus dihijamah,
maka dapat dihijamah dari arah belakang
atau punggung
12. Bagian tubuh yang sensitive dan banyak syaraf yang
lembut, seperti pergelangan lengan tangan
dalam. Hal ini hanya sebatas untuk kehati-hatian, karena
toh sayatan dilakukan amat tipis di
epidermis
13. Tepat di lipatan tubuh, seperti ketiak, selangkangan,
siku dalam
WAKTU KHUSUS BEKAM
Dari Abdullah bin Mas’ud r.a., dia berkata, Rasulullah Saw
bersabda: “Waktu yang paling
baik bagi kalian untuk melakukan hijamah ialah pada
tanggal 17, 19, dan 21 (dari bulan
qamariyah)”.
Secara alamiah pada tanggal tersebut cairan-cairan dalam
tubuh bergolak dan mencapai
puncak penambahannya. Jika di awal bulan darah belum
bergejolak sedangkan di akhir bulan darah
sudah mulai berkurang.
Pemilihan waktu hijamah adalah sebagai tindakan preventif
untuk menjaga kesehatan dan
penjagaan diri terhadap penyakit. adapun untuk kasus
tertentu misalnya sakitnya tidak tepat/ jauh
pada tanggal tersebut bisa dibekam pada waktu sakit
karena saat itu darah dalam keadaan tidak
normal. Dari Anas RA, berkata Rasulullah SAW biasa
berbekam pada akhda'ain dan tengkuk. Beliau
berbekam pada tanggal 17, 19, dan 21 bulan hijrah (HR.
Tirmidzi:51/Hasan). Rasulullah SAW
bersabda: "Barangsiapa berbekam pada tanggal 17, 19 dan
21, maka itu akan menyembuhkan
semua penyakit" (HR. Abu Dawud, (3861), hasan). Ibnul
Qoyyim berkata: " Semua hadits ini sesuai
dengan kesepakatan para tabib bahwa berbekam pada
paruh kedua suatu bulan hingga pekan ketiga
dari setiap bulan, lebih bermanfaat daripada berbekam
pada awal bulan maupun akhir bulan.
Namun, bila karena suatu kebutuhan pengobatan dengan
cara ini digunakan, kapan saja itu
dilakukan, maka tetap bermanfaat, meski di awal bulan
atau akhir bulan.
PERSIAPAN PROSES HIJAMAH (BEKAM)
SEBELUM HIJAMAH (BEKAM):
1. KOSONGKAN PERUT SEKITAR 2 - 5 JAM.
2. TIDAK BOLEH TERLALU LAPAR/KENYANG.
3. PERBANYAK MINUM, TERUTAMA MANIS DAN HANGAT,
MISAL
MINUM MADU ATAU SUSU, KECUALI ADA PANTANGAN
KARENA ADA PENYAKIT TERTENTU SEPERTI DIABETES.
4. TIDAK BOLEH TERLALU LELAH/CAPAI.
5. SEBAIKNYA DIHINDARI PEMBEKAMAN LANGSUNG
SESUDAH
MANDI AIR DINGIN
6. DIANJURKAN SEBELUM BEKAM MANDI AIR HANGAT
7. LEBIH BAIK JIKA SEHARI SEBELUMNYA TIDAK
BERHUBUNGAN
SUAMI-ISTRI.
8. MENYAMPAIKAN SEMUA KELUHAN ATAU SAKIT YANG
DIRASAKAN AGAR HAJJAM (PENGHIJAMAH) DAPAT
MENENTUKAN DENGAN TEPAT JENIS PENYAKITNYA.
LEBIH
BAIK LAGI KALAU ADA CATATAN MEDIS DARI DOKTER/
PUSKESMAS/RUMAH SAKIT.
9. BERNIAT MENGAMALKAN SUNNAH NABI.
SELAMA HIJAMAH (BEKAM):
1. DIANJURKAN MEMBACA BACAAN DAN DO’A RUQYAH,
JIKA
TIDAK DAPAT MINTA KEPADA HAJJAM UNTUK
MENUNTUN
MEMBACA DO’A RUQYAH TERSEBUT.
2. PERBANYAK DZIKIR KEPADA ALLAH SWT DENGAN
MEMBACA:
“Allahu Huwasy Syafi”, “Allah Yang Maha Menyembuhkan”,
CUKUP
DALAM HATI.
3. MINUM AIR PUTIH.
SETELAH HIJAMAH (BEKAM):
1. MINUM AIR MANIS, KECUALI BAGI YANG TERKENA
DIABETES,
LEBIH BAIK LAGI MERUPAKAN CAMPURAN AIR PUTIH,
MADU,
SUSU DAN HABBATUS SAUDA’.
2. DIANJURKAN MANDI AIR HANGAT.
3. BOLEH MAKAN KURANG LEBIH 1 JAM SESUDAH
BEKAM,
DENGAN MENGHINDARI MAKANAN DINGIN, ASIN, PEDAS
DAN
ASAM, BOLEH MAKAN MAKANAN KECIL/SEDIKIT.
4. JANGAN LANGSUNG BEKERJA KERAS.
5. ISTIRAHAT SECUKUPNYA, LEBIH BAIK LAGI TIDUR.
6. MENGHINDARI BERJIMA’ SEHARI SETELAH DIBEKAM.
7. MENGKONSUMSI HERBAL UNTUK KESEHATAN.
Silahkan Gunakan Tabel - Tabel Di Bawah Ini Sebagai
Panduan Untuk Berbekam Menurut Jenis - Jenis
Penyakitnya (klik pada gambar untuk memperbesar
gambar )
Update.....
Untuk gambar yang di bawah ini adalah cara
memperhatikan penyakit lewat telapak tangan Perbesar
gambar untuk lebih jelasnya dengan

2 komentar: